Reproduksi dan Tarbiah: Jihad Paling Utama


keluargaOleh: Prof. Dr. Ahmad al-Raisūnī

Reproduksi (melahirkan keturunan) akan merealisasi suatu tujuan agung dari objektif-objektif syariat (maqāṣid al-syarī’ah), yakni pelestarian keturunan (hifẓ al-nasl). Sedangkan pelestarian keturunan akan merealisasi keberlangsungan tujuan paling utama syariat, yaitu pelestarian agama dan konservasi bangsa manusia yang menjadi sebab tegaknya agama.

(lebih…)

Anak dan Istri; Antara Musuh dan Penyenang Hati


keluargaBismillah, wal hamdulillah wash shalatu was salam ‘alaa rasuulillah, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa man waalaah..

Syaikhul Islam Ahmad bin Abdulhalim bin Abdussalam bin Taimiyyah rahimahullah ditanya:

Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ 

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya dari istri-istri kalian dan anak-anak kalian adalah musuh bagi kalian, maka berhati-hatilah kalian dari mereka.” (QS. Ath Thaghabun [64]: 14)

Apakah lafadz “min” (Dari) dalam ayat ini untuk menunjukkan sebagian? Sehingga musuh itu hanya sebagian dari mereka saja, atau “min” dalam ayat ini untuk “ziyadah” (tambahan) saja? Sehingga maknanya adalah, seluruh istri dan seluruh anak adalah musuh?

(lebih…)

Adil Kepada Anak-Anak Dalam Bergaul, Pemberian dan Nafkah


adil terhadap anakOleh: Syaikh Abdulaziz Ath Tharify hafidzahullah

• Adil dalam pemberian dan hadiah antara anak-anak hukumnya wajib, baik kepada anak laki-laki atau perempuan. Namun adil tidak mesti serupa. Boleh, jika anak wanita diberikan hadiah gelang emas, dan anak laki-laki diberikan hadiah pena atau jam tangan senilai gelang tersebut.

(lebih…)

Tidak Rela Dikaruniai Anak Perempuan


pohonSebagian orang merasa sempit hati dan tidak ridho karena kelahiran anak perempuan, apalagi jika anak-anak perempuan itu lahir berturut-turut dan belum dikaruniai anak laki-laki. Hal ini bertentangan dengan syariat dari beberapa sisi:

1. Hal ini merupakan bentuk menentang takdir yang telah Allah tetapkan. Allah yang mengaruniakan anak laki-laki atau wanita bagi siapa saja yang Allah kehendaki. Maka, jika seseorang merasa jengkel atau tidak suka dengan kelahiran anak perempuan, berarti ia jengkel dan tidak suka dengan ketetapan Allah.

يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ

(lebih…)

Banyak Anak, Banyak Rezeki?


Begitulah kata orang tua kita jaman dulu. Semakin banyak anak, semakin banyak rizki yang akan kita dapatkan. Namun, apakah adagium “kuno” itu benar?

Dalam Islam, melahirkan dan memiliki keturunan adalah hal yang sangat dianjurkan. Beberapa dalil dari Alquran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukkan hal tersebut. Diantaranya firman Allah:

فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ

“Maka sekarang campurilah mereka (istri-istri) dan carilah/harapkanlah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu.” (QS. Al Baqarah [2]: 187)

Imam Ibnu Katsir –rahimahullah– ketika menafsirkan “apa yang telah ditetapkan Allah untukmu” berkata, “Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Anas, Syuraih al Qadhi, Mujahid, Ikrimah, Said bin Jubair dan yang lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud adalah anak. (Tafsir Al Qur`an Al Adzim: 1/512) (lebih…)